Postingan

MENGENAL KLASIFIKASI KELAINAN SUARA

Seseorang yang berbicara dengan suara yang berbeda dengan bicara yang normal termasuk mempunyai kelainan suara. Sumber suara seseorang terdapat pada laring yang didalamnya terdapat selaput atau pita suara (vocal cord, yang getara selaput suara ini menghasilkan nada, kemudian mengalir melalui rongga kerongkongan dan mulut, kadang-kadang melalui rongga hidung. rongga tersebut turut bergetar memungkinkan kualitas suara berubah-rubah. Kualitas suara tergantung pada getaran vocal cord, laring, dan rongga organ suara lainnya. Selain suara tergantung pada alat-alat vocal, suara juga tergantung pada keadaan jasmani, emosi, dan alam sekitar. Suara yang normal harus memiliki sifat minimal dari pada pitch (tingkatan nada atau tinggi rendahnya suara), loudness (kuat dan lemahnya kenyaringan suara), dan quality (warna suara) yang dapat membuat suara ini menjadi terang, wajar, dan enak didengar. Kelainan dari ketiga bagian ini mengakibatkan kelainan suara. Salah satunya pasien laryngectomy yang

Perkembangan Motorik Kasar Pada Anak

Pengertian Motorik Kasar Menurut Hurlock, motorik kasar merupakan gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau sebagian besar atau seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri. Dorong anak berlari, melompat, berdiri di atas satu kaki, memanjat, bermain bola, mengendarai sepeda roda tiga. Perkembangan motorik adalah perkembangan pengendalian gerakan jasmaniah melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf, dan otot yang terkoordinasi. Keterampilan motorik kasar merupakan keterampilan yang meliputi aktivitas otot besar, seperti menggerakkan lengan dan berjalan (Rudiyanto, 2016:10). Motorik kasar meliputi kemampuan gerakan tubuh secara terkoordinasi, lentur, seimbang, dan lincah dan mengikuti aturan (Maria, Junaedah, 2019:8). Perkembangan Motorik Kasar Perkembangan motorik ialah perkembangan tubuh yang melahirkan suatu gerakan. Gerakan yaitu suatu kegiatan yang dihasikan oleh tubuh dengan koordinasi antara saraf dan otot (khadijah dan Amelia, 2020:13).

Kemampuan Berkomunikasi Pada Anak 2,5 – 3 Tahun

Pengertian Komunikasi Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi di antara keduanya. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak yang juga menggunakan bahasa verbal. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu, expresi wajah marah ataupun bahagia tanpa menggunakan kata-kata. Pemahaman anak usia 2,5 -3 tahun, sebagai berikut: 1.Paham kata sebanyak 400-800 kata. 2.Paham perintah dengan kandungan kata seperti atas, bawah, dalam,, naik, turun, disini, lompat. 3.Paham perintah dengan 2 kata kerja yang berhubungan seperti lari cepat. 4.Paham gilir bicara. 5.Paham 2 urutan perintah sederhana. 6.Mengenal identitas 7 bagian tubuh 7.Memahami penjelasan

Mekanisme Untuk Berbicara

Setiap bunyi disebabkan oleh adanya getaran udara yang diterima oleh telinga dan diterima oleh saraf pendengaran. Melalui saraf pendengaran rangsagan diamati dan di olah. Pada persepsi ini bunyi-bunyi dibedakan dan dianalisis. Bunyi dibedakan dan di analisis di Sound Bank untuk dapat di mengerti. Proses ini terjadi di luar kesadaran dan berlangsungnya sangat cepat. Selain adanya gudang untuk menyimpan deretan bunyi yang mengandung arti terdapat juga gudang yang lain yang berisi pola gerakan otot-otot bicara. Gudang ini di sebut Enggram Bank. Enggram Bank ini berhubungan dengan pusat pengertian dan Sound Bank. Bicara di kendalikan menurut pola yang di simpan di Enggram Bank, supaya bunyi yang di ucapkan dapat di mengerti sesuai dengan maksud si pembicara. Otot-otot organ bicara di kendalikan ke pusat Broca. Tetapi ada juga deretan bunyi yang di olah di pusat persepsi langsung dapat di ucapkan tanpa mengetahui deretan bunyi itu sendiri. Pada mekanisme berbicara juga terdapat aspek d

MENGENAL DISGLOSIA

Gambar
Definisi Disglosia Definisi d isglosia m enurut para ahli : Lucille Nicolosia (2004) : “dysglosia, is a developmental abnormality of the tongue in which the two anterior portions fail to fuse. Syn:bifid of forked tongue:glossoschizis. Suzan Elias (2004) : D isglosia merupakan istilah yang digunakan untuk kelainan anatomi dan stuktur wajah yang dapat menyebabkan kesalahan dalam suara ucapan. Hal ini terjadi karena ada gangguan pada proses tumbuh kembang sehingga ada ketidaksempurnaan pembentukan stuktur alat-alat ucap/articulator. Disglosia adalah kelainan atau gangguan berbicara, yang menyebabkan distorsi berupa: glotal stop , faringeal frikatif, nasaliti , dan nasal emisi yang disebabkan karena kelainan bentuk anatomi dan stuktur organ artikulasi seperti adanya celah bibir dan celah langit-langit. Terjadi karena adanya gangguan pada proses tumbuh kembang, biasanya dibawa sejak lahir. Kelainan bentuk a

MENGENAL AFASIA DAN PENYEBABNYA

Gambar
a. Defenisi Afasia  Sumber:  https://www.alodokter.com/afasia      Afasia merupakan gangguan bahasa perolehan yang disebabakan oleh cedera otak dan ditandai oleh gangguan pemahaman serta gangguan pengutaraan bahasa, lisan maupun tertulis.       Istilah perolehan menandakan bahwa gangguan itu timbul dalam masa perkembangan bahasa atau sesudahnya. Afasia pada anak tambah menjadi rumit karena dalam hal ini, kita juga harus memperhatikan fase perkembangan bahasa anak itu pada saat itu. Semakin banyak afasia anak mirip pada afasia pada orang dewasa.       Afasia merupakan gangguan bahasa. Hal ini, mengimplikasikan bahwa daya ingat non-verbal dan pemikiran pada dasarnya masih tetap utuh. Seseorang dapat berfikir, tetapi pengungkapan pemikirannya melalui bahasa terganggu. Gangguan bahasa dapat juga timbul menyertai gangguan lain yang disebabkan oleh cedera otak, seperti misalnya keadaan kacau sesudah koma atau demensia, tetapi dalam hal ini, gangguannya sekunder (akibat gangguan lain), sedang
  Pengertian Spesifik Language Impairment Keterlambatan perolehan kemampuan bahasa, yang terjadi secara bersamaan dengan fungsi normal dalam domain intelektual, sosial, emosional dan pendengaran. Terminology awal yang biasa digunakan adalah "afasia bawaan" atau disphasia perkembangan. Keterlambatan bicara juga dapat merupakan gejala dari defisit spesifik kemampuan berbahasa yang disebut sebagai Specific Language Impairment (SLI). Keadaan ini seringkali menetap sampai usia sekolah dan dapat menyebabkan kurangnya kemampuan akademis dan menimbulkan berbagai masalah psikososial. Keterlambatan Bahasa awal biasanya di definisikan sebagai kurangnya penggunaan dari 50 kata dan/atau tidak mampu menggunakan kombinasi kata pada 2 tahun. Ini biasanya terjadi sekitar 100 persen dari populasi (Fenson et al. 2003). Angka kejadian kasus dengan SLI sebanyak 7%. Banyak penelitian yang menghubungkan SLI dengan gender. Ada beberapa peneliti melaporkan bahwa kasus SLI banyak terjadi pada