Mekanisme Untuk Berbicara
Setiap bunyi disebabkan oleh adanya getaran udara yang diterima oleh telinga dan diterima oleh saraf pendengaran. Melalui saraf pendengaran rangsagan diamati dan di olah. Pada persepsi ini bunyi-bunyi dibedakan dan dianalisis. Bunyi dibedakan dan di analisis di Sound Bank untuk dapat di mengerti. Proses ini terjadi di luar kesadaran dan berlangsungnya sangat cepat. Selain adanya gudang untuk menyimpan deretan bunyi yang mengandung arti terdapat juga gudang yang lain yang berisi pola gerakan otot-otot bicara. Gudang ini di sebut Enggram Bank. Enggram Bank ini berhubungan dengan pusat pengertian dan Sound Bank. Bicara di kendalikan menurut pola yang di simpan di Enggram Bank, supaya bunyi yang di ucapkan dapat di mengerti sesuai dengan maksud si pembicara. Otot-otot organ bicara di kendalikan ke pusat Broca. Tetapi ada juga deretan bunyi yang di olah di pusat persepsi langsung dapat di ucapkan tanpa mengetahui deretan bunyi itu sendiri.
Pada mekanisme berbicara juga terdapat aspek dasar produksi ujaran yang dapat dipahami dengan pemeriksaan terhadap enam organ atau subsistem utama yang diilustrasikan pada Sistem pernapasan, terdiri dari:
• Paru-paru, yang menyediakan pasokan udara dasar untuk menghasilkan suara.
• Laring, terdiri dari berbagai tulang rawan dan otot yang menghasilkan suara ucapan melalui getaran pita suara, atau memungkinkan udara mengalir dari paru-paru ke saluran suara (rongga mulut dan hidung) untuk menghasilkan suara tak bersuara.
• Velopharynx-langit-langit lunak (atau velum) dan struktur terkait dari port velofaringeal bergabung atau memisahkan rongga mulut dan hidung sehingga udara melewati rongga mulut, rongga hidung, atau keduanya.
• Lidah, terutama suatu kompleks otot, adalah artikulator utama rongga mulut; ia mampu mengambil berbagai bentuk dan posisi dalam artikulasi vokal dan konsonan.
• Bibir, bersama dengan rahang, adalah artikulator yang paling terlihat; mereka terlibat dalam produksi vokal dan konsonan.
• Rahang, struktur tulang besar dan otot-otot yang terkait, menopang jaringan lunak lidah dan bibir bawah ia berpartisipasi dalam produksi ucapan dengan membantu gerakan lidah dan bibir dengan memberikan dukungan kerangka untuk organ-organ ini.
Daftar Pustaka:
Gunawan (2008) ‘Konsep Dasar Artikulasi & Optimalisasi Fungsi Pendengaran’, Jurnal Pendidikan Luar Biasa, pp. 17–23. Available at: http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/196211211984031-DUDI_GUNAWAN/BUKU_ARTIKULASI.PDF.
Bernthal JE, Bankson NW, Flipsen P. Articulation and phonological disorders : speech sound disorders in children. Boston: Pearson; 2017.
Komentar
Posting Komentar