Terapi Wicara untuk Tunagrahita
b. Klasifikasi Anak Tunagrahita
Anak
tunagrahita sedang memiliki kemampuan intelektual umum dan adaptasi perilaku di
bawah tunagrahita ringan. Mereka dapat belajar keterampilan sekolah untuk
tujuan-tujuan fungsional, mencapai suatu tingkat “tanggung jawab sosial” dan
mencapai penyesuaian sebagai pekerja dengan bantuan.
· Tunagrahita berat dan
sangat berat
Anak yang
tergolong dalam kelompok ini pada umumnya hampir tidak memiliki kemampuan untuk
di latih mengurus diri sendiri melakukan sosialisasi dan bekerja. Di antara
mereka (sampai batas tertentu) ada yang dapat mengurus diri sendiri dan dapat
berkomunikasi secara sederhana serta dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan
sekitarnya yang sangat terbatas.
c. Ciri-ciri anak
yang mengalami tunagrahita
Anak tunagrahita dapat dikenali sejak dari dalam kandungan hingga saat
memasuki masa sekolah. Seperti :
Anak terlambat bicara,
duduk, merangkak atau berguling.
1. Sulit mengingat.
2. Lambat menguasai kemampuan mendasar,
seperti makan sendiri, berpakaian ataupun buang
air di toilet.
3. Gangguan perilaku,
seperti sering marah-marah tidak terkendali
4. Tidak dapat menghubungkan antara tindakan dengan konsekuensi dari tindakan tersebut.
5. Sulit berpikir logis maupun memecahkan persoalan ringan.
d. Terapi wicara untuk anak tunagrahita
Metode Pelaksanaan Terapi Wicara Menurut Sardjono dalam (Handayani,
2007) Terdapat beberapa metode terapi wicara (speech therapy) yaitu sebagai
berikut:
a) Metode Babbling Anak diminta mengucapkan bunyi-bunyi secara random
(ngoceh).Produksi bunyi-bunyi belum bertujuan hanya melatih keaktifan anak
menyesuaikan diri dengan suasana baru dan untuk menyeleksi bunyi yang
dihasilkan.
b) Metode imitasi Klien menirukan
bunyi suku-suku kata yang diucapkan speech therapist.Terapis secara terarah
mencari dan meyakinkan huruf-huruf yang diucapkan klien yang kurang sempurna
atau salah.
c) Metode analogi Klien mengerjakan, mengucapkan bunyi-bunyi, kata-kata
dengan didahului oleh bunyi-bunyi yang mudah yang mempunyai dasar bunyi yang
sama. Misalnya untuk mengucapkan huruf “d”didahului dengan latihan “b” lebih
dahulu.
d) Metode manipulasi Memanipulir alat-alat bicara dengan alat (spatel)
atau dengan alat lainnya, bisa juga dengan jari untuk “g” dan”k”.
e) Metode diagram Metode ini dipakai untuk klien yang cukup umur yaitu
dengan jalan menggambar posisi alat-alat bicara.Misalnya posisi bibir, lidah,
gigi, aliran udara dan sebagainya.
f) Metode visual Klien melihat orang lain mengucapkan huruf-huruf (lip
reading) melihat dicermin kemudian menirukannya.
g) Metode auditif, tactil dan motor kinesthetic
1. Metode auditif, mendengarkan orang lain berbicara dan klien harus
mengerti atau harus menirukannya.
2. Metode tactil, klien untuk mengerti proses fisiologis dalam
mengucapkan suatu bunyi harus meraba, merasakan getaran dari setiap huruf.
3. Metode motor kinesthetic, klien harus merasakan posisi dan getaran
huruf-huruf yang diucapkan.
Terapi perlu diberikan untuk membangun kondisi yang lebih baik. Terapi
juga harus rutin dilakukan agar apa yang menjadi kekurangan anak dapat
terpenuhi secara bertahap.
Terapi perlu diberikan sedini mungkin sebelum anak berusia 5 tahun.
Sebab, perkembangan pesat otak anak umumnya terjadi pada usia sebelum 5 tahun,
puncaknya pada usia 2-3 tahun. Beberapa terapi yang ditawarkan oleh para ahli
adalah sebagai berikut.
1. Untuk organ bicara dan
sekitarnya yang sifatnya fungsional, maka terapis wicara akan mengikutsertakan
latihan-latihan Oral peripheralmechanism maupun oral motor exercises yang
sesuai dengan organ bicara yang mengalami kesulitan.
2. Untuk artikulasi atau
pengucapan menjadi kurang sempurna karena adanya gangguan, latihan untuk
pengucapan diikutsertakan cara dan tempat pengucapan. Kesulitan dalam
artikulasi biasanya menjadi Subtitution (penggantian) misalnya rumah menjadi lumah,
lalu omission (penghilangan) misalnya dua menjadi ua. Distortion (pengucapan
untuk konsonan terdistorsi), indidtinct (tidak jelas), addition (penambahan).
Sumber:
http://repository.iainbengkulu.ac.id/3561/1/KURNIA%20APRIYANI.pdf
https://id.wikipedia.org/wiki/Tunagrahita
https://hellosehat.com/parenting/kesehatan-anak/gangguan-perkembangan/anak-tunagrahita/
Komentar
Posting Komentar